Selasa, 08 Maret 2011

Ketentraman Hati

Kebahagiaan adalah tujuan utama kita hidup di dunia, tapi bagaimana manusia bisa menemukan ataupun membuat kebahagiaan dalam hidup mereka ??
berbagai cara dan usaha dijalankan untuk manusia mencapai hidup bahagia. Banyak orang yang beranggapan bahwa kebahagiaan itu bersumber dari luar, seperti harta kekayaan yang melimpah, kekuasaan yang absolut, wajah yang rupawan, keturunan yang banyak, kenamaan yang luas, cendikiawan yang dihormati dan sebagainya.
Padahal dalam semua agama telah mengajarkan bahwa Percaya kepada Tuhan, dengan cara bersyukur bahwa manusia selalu diberikan yang terbaik sesuai yang diperbuat manusia itu sendiri. Tak perlu berkeras hati, Ia akan memberi di saat yang tepat apa yang manusia butuhkan. Tidak harus saat ini, masih ada esok hari. Seperti yang sedang teralami, mendapat suatu cobaan dan kesusahan adalah jalan untuk dapat melihat kebahagiaan “menikmati kebahagiaan dalam kesusahaan hati”.
Islam memberi panduan kepada kita untuk mencapai ketenangan dalam kehidupan ini maka kita perlulah mendekatkan diri kita dengan Maha pencipta yaitu Allah S.W.T. Allah berfirman yang maksudnya:

(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram. QS. ar-Ra'd (13) : 28
Ketentraman hati inilah yang membuat Kebahagiaan kita menjadi nyata dan bersumber dari dalam diri sendiri, jangan berharap dari diri orang lain, karena orang lain dapat mengkhianati. Kebahagiaan ada bila bisa menerima diri apa adanya, mencintai dan menghargai diri sendiri, mau mencintai dan menerima orang lain.
Insya Allah kita akan mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat, amin ya Rabbal 'alamin.

Senin, 22 November 2010

Kebahagiaan Hidup


Kebahagiaan adalah tujuan utama kita hidup di dunia, tapi bagaimana manusia bisa menemukan ataupun membuat kebahagiaan dalam hidup mereka ??
berbagai cara dan usaha dijalankan untuk manusia mencapai hidup bahagia. Banyak orang yang beranggapan bahwa kebahagiaan itu bersumber dari luar, seperti harta kekayaan yang melimpah, kekuasaan yang absolut, wajah yang rupawan, keturunan yang banyak, kenamaan yang luas, cendikiawan yang dihormati dan sebagainya.
Padahal dalam semua agama telah mengajarkan bahwa Percaya kepada Tuhan, dengan cara bersyukur bahwa manusia selalu diberikan yang terbaik sesuai yang diperbuat manusia itu sendiri. Tak perlu berkeras hati, Ia akan memberi di saat yang tepat apa yang manusia butuhkan. Tidak harus saat ini, masih ada esok hari. Seperti yang sedang teralami, mendapat suatu cobaan dan kesusahan adalah jalan untuk dapat melihat kebahagiaan “menikmati kebahagiaan dalam kesusahaan hati”.
Islam memberi panduan kepada kita untuk mencapai ketenangan dalam kehidupan ini maka kita perlulah mendekatkan diri kita dengan Maha pencipta yaitu Allah S.W.T. Allah berfirman yang maksudnya:
(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram. QS. ar-Ra'd (13) : 28
Ketentraman hati inilah yang membuat Kebahagiaan kita menjadi nyata dan  bersumber dari dalam diri sendiri, jangan berharap dari diri orang lain, karena orang lain dapat mengkhianati. Kebahagiaan ada bila bisa menerima diri apa adanya, mencintai dan menghargai diri sendiri, mau mencintai dan menerima orang lain.
Insya Allah kita akan mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat, amin ya Rabbal 'alamin.